JASA INSTALL ULANG LAPTOP/PC/KOMPUTER ON CALL DENPASAR/BADUNG - KONTAK KAMI DI: 082-339-33-1424 ATAU BERKIRIM EMAIL KE: SUARDANA@LIVE.COM

Google News Project Tango Penerus VR dan AR

Dengan aneka sensor di dalamnya, smartphone bisa mendeteksi orientasi ketika berada di genggaman pengguna. Bayangkan kalau kemampuan ini dapat dikembangkan lebih jauh.



Smartphone dibuat mampu mengenali lingkungan sekitar dan bisa mendeteksi pergerakannya sendiri melintasi ruang tiga dimensi layaknya manusia. Tentu, bakal ada banyak kegunaan baru untuk perangkat pintar tersebut.

Itulah yang coba diwujudkan oleh Google melalui Project Tango. Apa itu Project Tango? Ia adalah sebuah platform teknologi yang mengandalkan computer vision agar smartphone mampu mendeteksi posisinya sendiri di dunia nyata, tanpa perlu bantuan GPS ataupun sinyal lain yang bersifat eksternal.



Dari navigasi sampai mobil virtual.
Ada bermacam skenario pemakaian baru yang dimungkinkan oleh Project Tango. Ponsel bisa digunakan untuk menjelajahi area indoor dengan memberi petunjuk di layar, misalnya berupa anak panah yang menunjukkan ke mana pengguna harus berjalan.

Antarmuka navigasi disajikan dengan perspektif 3D -bukan sekedar 2D seperti pada peta GPS- karena ponsel mampu melihat dunia sekitar secara tiga dimensi seperti manusia. Ponsel pun bisa tahu ketika pengguna harus melakukan sesuatu yang mengubah ketinggian seperti menaiki tangga.

Selain mapping, masih banyak kemungkinan lain seperti yang dikedepankan oleh aplikasi Car Visualizer. Software yang sudah tersedia di toko Google Play Store ini mengajak pengguna menjelajahi mobil layaknya di dalam showroom.



Mobil tersebut berbentuk virtual, tapi dipadu dengan tangkapan gambar dari kamera sehingga tampak seolah ditempatkan di dunia nyata. Pengguna bisa berinteraksi dengan mobil virtual ini, seperti membuka kap mesin atau masuk ke dalam kabin.


Sepintas tedengar mirip dengan teknologi Augmented Reality (AR) konvensional. Bedanya, karena berbasis teknologi Project Tango, Car Visualizer tak memerlukan AR marker alias penanda fisik di dunia nyata yang harus ada agar aplikasi AR bisa menampilkan obyek virtual seperti mobil tadi.

Mungkin bisa dibilang bahwa Project Tango merupakan paduan Virtual Reality dan Augmented Reality. Mirip dengan Microsoft Hololens, tapi didesain untuk berjalan secara standalone di smartphone atau tablet, bukan headset.



Tentu, teknologi baru macam ini belum lengkap tanpa penerapan dalam game.

Sejumlah pengembang pun telah mulai membikin judul-judul yang memanfaatkan kemampuan Project Tango, misalnya Minecraft yang memungkinkan pemain membangun struktur virtual di dunia nyata serta berjalan-jalan menjelajahinya.

Teknologi Project Tango memiliki tiga pondasi utama, yakni motion tracking, area learning, dan depth perception.



Motion tracking mengacu pada kemampuan perangkat untuk mendeteksi gerakannya sendiri saat melintasi ruang tiga dimensi.



Untuk melakukan motion tracking, Project Tango mengandalkan gyroscope, accelerometer, dan kamera khusus dengan lensa wide-angle (fisheye) untuk menambah informasi visual. Kamera ini diperlukan agar perangkat bisa memperkirakan rotasi dan akselerasi linear dengan lebih akurat.

API Project Tango pun mampu menyajikan informasi posisi dan orientasi perangkat dalam “six degree of freedom” alias pergerakan bebas ke segala arah dalam ruang tiga dimensi.

Wikipedia
Ilustrasi six degrees of freedom
Selain pergerakannya sendiri, perangkat Project Tango juga mampu mendeteksi obyek-obyek di lingkungan sekitar, termasuk jaraknya, dengan kemampuan depth perception.

Dalam melakukan depth perception, perangkat bisa mengandalkan proyektor dan sensor infra merah (IR), mirip dengan cara kerja controller Xbox Kinect yang juga memiliki depth sensor.

Dengan motion tracking dan depth perception, perangkat mampu mendeteksi posisi dirinya sendiri dan obyek-obyek di lingkungan sekitar, tapi tak mampu “mengingat” apa yang dilihatnya.

Karena itulah Project Tango menambahkan satu fungsi lagi yang bernama area learning, yakni kemampuan perangkat untutk mengenali ciri-ciri fisik dari lingkungan sekitar yang pernah dikunjungi, untuk dipelajari dan “diingat” kembali di kemudian waktu.

Project Tango pertama
Dari deskripsi cara kerja di atas, bisa disimpulkan bahwa teknolog Project Tango memerlukan serangkaian hardware khusus yang ditanam di ponsel.



Purwarupa tablet Project Tango yang diperkenalkan pada 2015, misalnya, memiliki setidaknya empat buah kamera: sebuah kamera 4 megapiksel di sisi belakang, kamera fish-eye dengan bidang pandang,180 derajat, kamera depan dengan bidang pandang, 120 derajat, serta kamera depth sensing dengan resolusi 180 x 320 piksel.

Google telah mulai menyalurkan development kit Project Tango dalam bentuk smartphone dan tablet sejak pertengahan 2014.

Pada awal tahun ini, raksasa internet tersebut mengumumkan kemitraan dengan Lenovo untuk menghadirkan smartphone Project Tango pertama di pasaran.

Perlahan tapi pasti, Project Tango akan mulai bisa dirasakan para pengguna gadget. Tapi masih butuh waktu serta dukungan para vendor hardware dan pengembang software untuk membuktikan Project Tango bisa menjadi fitur mainstream yang mampu bertahan.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Jika Ada Yang Kurang Mohon Dikoreksi di Kolom Komentar..
(Auto Approve)